Urusan ini sebenarnya amat sederhana. Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut.
Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi.
Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.
--Tere Liye, buku "Berjuta Rasanya”
Bagi orang-orang yang yakin, bahkan ketika sebuah kecelakaan terjadi, itu sungguh bukan 'kecelakaan'. Itu takdir Tuhan, tidak bisa dicegah, tidak bisa dihindari. Ditulis dengan sangat akurat. Kita saja yang suka menggunakan istilah kecelakaan.
Apalagi dalam kehidupan kita. Seperti jodoh, itu adalah takdir Tuhan. Ditulis dengan sangat akurat. Jika ditakdirkan bersatu, maka bersatulah dia. Jika ditakdirkan berpisah, berpisahlah dia. Jadi buat apa cemas?
*Tere Liye
Ini nasehat sudah tua sekali:
Mata kita itu menjadi tidak berguna lagi, ketika hati kita sudah buta. Apapun yang kita lihat, terasa hebat dan keren, bahkan saat semua orang sudah bilang itu buruk.
Jatuh cinta yang sedang-sedang sajalah, bahkan saat kita yakin sekali, karena apapun di dunia ini bisa berubah.
*Tere Liye
Masih menghabiskan waktu bertengkar di dunia maya? Ini sudah 2017, jangan menambah penyakit hati.
Jika menemukan akun yang tidak sopan, nyolot, jorok, spam, mengganggu, tidak jelas, ganjen, ngajak bertengkar, dan apapun yang menurut kita tidak nyaman lagi dilihat, lebih baik bergegas unfollow, unlike, tinggalkan, dsbgnya.
*Tere Liye
Perempuan yang patah-hati, kemudian dia bisa mengobati lukanya (meski susah payah).
Maka dia tidak pernah sama lagi seperti yang dulu kita kenal. Dia telah berubah menjadi perempuan yang lebih tangguh, lebih kuat dan lebih mandiri.
Bukankah begitu? smile emotikon
*Tere Liye
Jerawat itu, semakin dipencet-pencet, malah semakin besar dan banyak. Pun sama, luka di badan, semakin diotak-atik, dipegang2, malah tidak sembuh-sembuh.
Maka, situasinya akan sama dengan luka di perasaan. Jangan dipencet-pencet, jangan ditowel-towel, nanti bisa lama sekali sembuhnya.
Solusi terbaik: dibiarkan saja. Lama-lama kering luka di perasaannya, akhirnya sembuh total.
*Tere Liye
Bahkan yang kita sangka teman, bisa saja menyebarkan aib yang kita miliki, apalagi orang yang sama sekali tidak kita kenal.
Maka berhati-hatilah curhat di media sosial, sebagian dari mereka tidak peduli atas apa yang kita tulis, sebagian lagi malah senang mendapat bahan tontonan, gosip, dsbgnya. Buruk sekali dampaknya.
*Tere Liye
"Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tau lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
*Tere Liye, novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”
Tidak pernah orang yang banyak bicara itu disebut pintar, pun juga bijak. Juga tidak pernah orang yang selalu bicara setiap hal disebut jenius, pun juga cendekia.
Melainkan orang-orang yang tahu persis kapan harus bicara, kapan harus diam. Melainkan orang-orang yang tahu persis dia paham masalahnya maka dia angkat bicara, jika tidak, dia memilih diam.
--Tere Liye
"Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka."
*Tere Liye, novel PULANG
Mencintai dalam diam adalah seperti menari takjim sendirian di antara kabut pagi di sebuah padang rumput yang megah dan indah. Dan meski tidak tersampaikan, tidak terucapkan, demi menjaga kehormatan perasaan, kita selalu tahu itu sungguh tetap sebuah tarian cinta.
Semoga besok lusa bisa menari bersama dalam ikatan yang direstui agama, dicatat oleh negara.
*Tere Liye
"Kita tidak akan pernah menemukan orang yang benar2 memahami kita, tahu kebiasaan kita, mengerti semua tentang kita. Impossible.
Tapi kita bisa menemukan orang yg sungguh2 bersedia memahami kita. Dan itu lbh dari cukup, sepanjang kita jg sungguh2 bersedia memahaminya."
*Tere Liye
Tidak perlu terburu-buru. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang spesial, menunggu lama sekalipun itu tetap berharga.
Tidak perlu cemas apalagi takut. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang sejati, kita tidak akan cemas walau sesenti, sejauh apapun pergi, dia akan kembali.
*Tere Liye
Ciri cowok ganteng itu adalah dia selalu bisa memberikan kepastian kepada anak gadis orang; bukan bermain2 dengan perasaan dengan status tidak jelas, apalagi pacaran.
-Tere Liye
Sumber: https://www.facebook.com/tereliyewriter/timeline
Kata kunci: tere liye quotes, tere liye novel, tere liye veer zaara, darwis tere liye, tere liye penulis novel, biografi tere liye, blog tere liye.
Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi.
Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.
--Tere Liye, buku "Berjuta Rasanya”
Bagi orang-orang yang yakin, bahkan ketika sebuah kecelakaan terjadi, itu sungguh bukan 'kecelakaan'. Itu takdir Tuhan, tidak bisa dicegah, tidak bisa dihindari. Ditulis dengan sangat akurat. Kita saja yang suka menggunakan istilah kecelakaan.
Apalagi dalam kehidupan kita. Seperti jodoh, itu adalah takdir Tuhan. Ditulis dengan sangat akurat. Jika ditakdirkan bersatu, maka bersatulah dia. Jika ditakdirkan berpisah, berpisahlah dia. Jadi buat apa cemas?
*Tere Liye
Ini nasehat sudah tua sekali:
Mata kita itu menjadi tidak berguna lagi, ketika hati kita sudah buta. Apapun yang kita lihat, terasa hebat dan keren, bahkan saat semua orang sudah bilang itu buruk.
Jatuh cinta yang sedang-sedang sajalah, bahkan saat kita yakin sekali, karena apapun di dunia ini bisa berubah.
*Tere Liye
Masih menghabiskan waktu bertengkar di dunia maya? Ini sudah 2017, jangan menambah penyakit hati.
Jika menemukan akun yang tidak sopan, nyolot, jorok, spam, mengganggu, tidak jelas, ganjen, ngajak bertengkar, dan apapun yang menurut kita tidak nyaman lagi dilihat, lebih baik bergegas unfollow, unlike, tinggalkan, dsbgnya.
*Tere Liye
Perempuan yang patah-hati, kemudian dia bisa mengobati lukanya (meski susah payah).
Maka dia tidak pernah sama lagi seperti yang dulu kita kenal. Dia telah berubah menjadi perempuan yang lebih tangguh, lebih kuat dan lebih mandiri.
Bukankah begitu? smile emotikon
*Tere Liye
Jerawat itu, semakin dipencet-pencet, malah semakin besar dan banyak. Pun sama, luka di badan, semakin diotak-atik, dipegang2, malah tidak sembuh-sembuh.
Maka, situasinya akan sama dengan luka di perasaan. Jangan dipencet-pencet, jangan ditowel-towel, nanti bisa lama sekali sembuhnya.
Solusi terbaik: dibiarkan saja. Lama-lama kering luka di perasaannya, akhirnya sembuh total.
*Tere Liye
Bahkan yang kita sangka teman, bisa saja menyebarkan aib yang kita miliki, apalagi orang yang sama sekali tidak kita kenal.
Maka berhati-hatilah curhat di media sosial, sebagian dari mereka tidak peduli atas apa yang kita tulis, sebagian lagi malah senang mendapat bahan tontonan, gosip, dsbgnya. Buruk sekali dampaknya.
*Tere Liye
"Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tau lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
*Tere Liye, novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”
Tidak pernah orang yang banyak bicara itu disebut pintar, pun juga bijak. Juga tidak pernah orang yang selalu bicara setiap hal disebut jenius, pun juga cendekia.
Melainkan orang-orang yang tahu persis kapan harus bicara, kapan harus diam. Melainkan orang-orang yang tahu persis dia paham masalahnya maka dia angkat bicara, jika tidak, dia memilih diam.
--Tere Liye
"Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka."
*Tere Liye, novel PULANG
Mencintai dalam diam adalah seperti menari takjim sendirian di antara kabut pagi di sebuah padang rumput yang megah dan indah. Dan meski tidak tersampaikan, tidak terucapkan, demi menjaga kehormatan perasaan, kita selalu tahu itu sungguh tetap sebuah tarian cinta.
Semoga besok lusa bisa menari bersama dalam ikatan yang direstui agama, dicatat oleh negara.
*Tere Liye
"Kita tidak akan pernah menemukan orang yang benar2 memahami kita, tahu kebiasaan kita, mengerti semua tentang kita. Impossible.
Tapi kita bisa menemukan orang yg sungguh2 bersedia memahami kita. Dan itu lbh dari cukup, sepanjang kita jg sungguh2 bersedia memahaminya."
*Tere Liye
Tidak perlu terburu-buru. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang spesial, menunggu lama sekalipun itu tetap berharga.
Tidak perlu cemas apalagi takut. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang sejati, kita tidak akan cemas walau sesenti, sejauh apapun pergi, dia akan kembali.
*Tere Liye
Ciri cowok ganteng itu adalah dia selalu bisa memberikan kepastian kepada anak gadis orang; bukan bermain2 dengan perasaan dengan status tidak jelas, apalagi pacaran.
-Tere Liye
Sumber: https://www.facebook.com/tereliyewriter/timeline
kata mutiara darwis tere liye |
Aku suka dengan kata-katanya terimakasih
ReplyDelete